Gejala dan Penyebab Keracunan Makanan
Dalam 5 tahun
terakhir, mungkin ada 3 kali saya mengalami keracunan makanan. Perut adalah
bagian tubuh saya yang paling lemah, padahal perut adalah pusat metabolisme tubuh.
Apa yang kita makan menentukan kualitas jasmani dan rohani kita.
Saking pentingnya
makanan, Islam benar-benar menaruh perhatian tentang apa yang kita makan, coba
tengok Al-Baqarah ayat 168 dan 172-173. Atau surat Abasa ayat 24. kita
dianjurkan untuk memperhatikan makanan dan hanya memakan apa-apa yang baik
untuk tubuh kita. Belum lagi berbagai hadits tentang adab makan, mulai dari
mulai makan, saat makan sampai selesai makan.
Di dunia yang serba instant dan ingin segala
sesuatunya serba cepat, kadang kita sebagai manusia tidak begitu memperhatikan
apa yang kita makan. Seringnya, kita hanya memakan makanan yang kita suka atau
makanan apa saja yang mudah di masak seperti makanan kaleng dan frozen food.
Begitulah saya,
melalaikan apa yang sudah diperintahkan dan dianjurkan oleh agama saya.
Walhasil, keracunan makanan sering saya alami karena kelalaian ini.
Adapun penyebab
keracunan makanan secara umum adalah:
- makanan yang basi
- makanan yang bereaksi menjadi toksin
bila di masak dengan alat masak tertentu,misalnya makanan yang mengandung
asam tinggi akan berbahaya bila di masak dalam wadah logam
- makanan yang sudah dihinggapi lalat
sehingga terinfeksi bakteri.
- reaksi kimia dari pencampuran makanan
tertentu, misal makan durian dengan cola atau semangka dengan durian
- makan makanan yang beracun seperti
pada jenis jamur dan ikan laut dalam.
Keracunan makanan
yang saya alami penyebabnya berasal dari makanan yang basi dan makanan yang
terinfeksi bakteri. Bila kondisi tubuh sedang tidak fit, tubuh kita akan mengalami
sakit yang cukup lama. Namun bila sedang fit, kadang makan makanan yang basi
hanya akan muntah saja.
Sedangkan gejala
keracunan makanan menurut pengalaman saya adalah mual, muntah, buang-buang air,
meriang, dan pusing.
Comments
Post a Comment